Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Buih Di Atas Lautan

Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh-musuh Islam) bersatu-padu mengalahkan (memperebutkan) kalian. Mereka seperti gerombolan orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan makanan yang ada di sekitar mereka”. Salah seorang sahabat bertanya: “Apakah karena kami (kaum Muslimin) ketika itu sedikit?” Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam menjawab: “Tidak! Bahkan kalian waktu itu sangat banyak jumlahnya. Tetapi kalian bagaikan buih di atas lautan (yang terombang-ambing). (Ketika itu) Allah telah mencabut rasa takut kepadamu dari hati musuh-musuh kalian, dan Allah telah menancapkan di dalam hati kalian ‘wahn’.” Seorang sahabat Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam bertanya: “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ‘wahn’ itu?” Dijawab oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam, “Cinta kepada dunia dan takut (benci) kepada mati”. - (at-Tarikh al-Kabir, Imam Bu

He

he saw me he got me he never bothered to get to know me he didn't respect me & he oppressed me he tormented me & he broke me But, then HE, who is most high, most perfect, saved me Protected me & shielded me it is He, who fixed me He who will be Just with me He who has always truly loved me He who will give, after hardship, ease for me Al Jabbar, Al Kareem, Al Wali Subhana Wata’ala

Cita-Cita

Komik. Selain harganya yang udh mahal (pake banget) , manfaatnya bagi saya juga hampir tidak ada. Dulu, komik emang jadi temen saya untuk nemenin dimanapun saya berada, as we know dulu kan yang namanya socmed itu masih jarang banget (gak kayak sekarang) . Komik juga ngebantu saya ngayal buat ngarang komik yang dulu saya buat di buku tulis (haha!.) Entah dulu saya yang sok jago atau apa, sampe pernah berambisi untuk jadi pembuat komik detective yang famous kayak aoyama & sherlock holmes -__- Karena udah terlalu sok PeDenya, banyak banget cita-cita yang ingin dicapai. Tapi lambat laun, semua itu perlahan-lahan hilang, bahkan benar-benar hilang. Dan entah sejak kapan..ambisi baru pun muncul. Apaa? Surga Firdaus . Oke, mungkin terdengar tinggi banget ya cita-cita saya? iya, memang. Cita-citanya 'surga' aja udah sulit untuk dicapai, apalagi 'surga firdaus'? huh. Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya, "Apabila kali

Harta Rasulullah

Semenjak Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam diangkat oleh Allah menjadi Utusan-Nya, beliau tidak memiliki harta apapun karena seluruhnya dibelanjakan demi tegaknya Islam. Jika ada orang muslim yang tak punya pakaian mendatangi beliau, beliau biasa meminta bantuan Bilal, yang juga merupakan muadzin beliau, untuk meminjam sesuatu dari orang lain dan membelikan orang itu pakaian dan makanan. Suatu saat, ada seorang dari kalangan musyrikin datang kepada Bilal. Orang itu mengetahui kebiasaan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam. Ia berkata, “Wahai Bilal, aku bisa memberimu pinjaman. Karena itu pinjam saja padaku, tak usah kamu pinjam kepada orang lain.” Bilal pun menerima tawaran itu dengan senang hati. Sejak saat itu, Bilal pun terkadang meminjam pada orang itu. Pada suatu hari, Bilal berwudhu lalu bergegas untuk mengumandangkan adzan, sementara orang musyrik itu sedang berdiri di tengah kerumunan pedagang. Ketika melihat Bilal, ia berseru, “Wahai Orang Habsyi!”

Fitrah Manusia

Sepintas terpikirkan satu pertanyaan dalam benak "mengapa laki-laki ataupun perempuan menginginkan pernikahan?" . Lalu kembali teringat pada ayat al-Quran dalam ar-Ruum (30) ayat 21. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Jadi jelas, bahwa pemasangan tiap-tiap hamba-Nya adalah wujud dari kekuasaan Allah. Dengan siapa laki-laki berpasangan, maka itu adlaah bentuk kekuasaan-Nya. Selain ayat ini, mari cermati Kalamullah dalam Ali Imran ayat 14 . "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di

Semua Ada Balasan

Umar bin Khathab ketika dihadapkan suatu musibah di negerinya maka beliau akan bertanya kepada para pegawai dan rakyatnya , “Maksiat apa yang sudah kita lakukan sehingga kita ditimpa musibah seperti ini?” Begitulah sang Khalifah memaknai suatu musibah, yang tak lepas dari perbuatan manusia baik sengaja atau tidak. Kecil maupun besar. Maka dalam ayat Alqur’an teranglah dituliskan “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)

Menyederhanakan Dunia

Dikisahkan dengan indah tatkala Umar bin Khathab menemui Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam di kamar beliau, lalu Umar mendapati beliau tengah berbaring di atas sebuah tikar usang yang pinggirnya telah lapuk. Jejak tikar itu membekas di punggung beliau, sebuah bantal yang keras membekas di bawah kepala beliau, dan jalur kulit samakan membekas di kepala beliau. Di salah satu sudut kamar itu terdapat gandum sekitar satu gantang. Di bawah dinding terdapat qarzh (semacam tumbuhan untuk menyamak kulit). Dengan haru bercapur sedih air mata Umar bin Khathab menetes. Ia tidak kuasa menahan tangis karena iba dengan kondisi pimpinan tertinggi umat Islam itu. Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam melihat air mata ‘Umar yang berjatuhan, sepenuh cinta Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya, “Apa yang membuatmu menangis, wahai Ibnu Khathab?” Umar, dengan kata-kata yang bercampur-aduk dengan air mata dan perasaannya yang terbakar menjawab,  “Wahai Nabi Allah,

K to the Drama

I know its too late for me to make an announcement. Well so.. I'm not gonna uploading about movie, kdrama & lyrics anymore. just like I did to kpop, gd & big bang. Not for now, and then. I know that y'all disappointed. I felt so sorry :( But if I didn't do it now, when? I just wanna waste my time with doing more beneficial things to my afterlife. Remember that this dunya is temporary, and akhirah is everlasting. Don't forget about our mission in this dunya, guys. I'm not an ustadzah, but this is just an ourselves reminder. So, I hope that you guys understand why did I do that thing. and..BIG thanks to my fellow chingudeul who joined & visited to my blog these days :)

Jika Rasulullah Hadir di Hadapan Kita

Bagaimana jika tiba-tiba Rasulullah hadir di hadapan kita? Mengucap salam, menampakkan senyum indahnya, kemudian bertanya tentang kabar hati kita? Apa yang harus kita katakan? Apakah kita harus menceritakan tentang ujub yang menyelimuti hati, karena merasa telah melakukan amal yang lebih baik dari orang lain? Ataukah kita harus menceritakan tentang dengki yang menggelapkan mata, karena merasa nikmat yang kita terima tidak lebih cukup dibanding dengan yang diberikan pada orang lain? Ataukah kita harus menceritakan tentang amarah yang tak terkendali, karena keengganan kita memaafkan orang lain? Bagaimana jika tiba-tiba Rasulullah hadir di hadapan kita? Mengucap salam, menepuk punggung kita, kemudian bertanya tentang kabar amalan yaumiyah kita? Apa yang harus kita ceritakan? Apakah kita jujur saja bahwa selama ini amalan yaumiyah kita stagnan bahkan cenderung turun karena kemalasan yang sering kali kita izinkan hadir mendominasi kita? Ataukah kita berdalih bahwa selama ini

Mengetahui Tujuan Hidup

Kurang lebih 10 bulan yang lalu, saat saya mengikuti liqo' untuk pertama kalinya, saya dan yang lainnya ditanyai satu-persatu tentang tujuan hidup manusia. Jawaban-jawaban yang dilontarkan pun berbeda-beda tetapi tidak ada satupun yang benar. Kami bingung dan benar-benar dibuat penasaran dengan pertanyaan tersebut. Dan pada akhirnya jawaban pun terlontarkan. Tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah . وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)