Kurang lebih 10 bulan yang lalu, saat saya mengikuti liqo' untuk pertama kalinya, saya dan yang lainnya ditanyai satu-persatu tentang tujuan hidup manusia. Jawaban-jawaban yang dilontarkan pun berbeda-beda tetapi tidak ada satupun yang benar. Kami bingung dan benar-benar dibuat penasaran dengan pertanyaan tersebut. Dan pada akhirnya jawaban pun terlontarkan. Tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Allah pun menyindir dengan pertanyaan,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun [23]: 115)
Setelah mendengar jawaban tersebut, saya dan yang lainnya tertunduk malu. Yaa malu kepada-Nya.
Kemana saja saya selama ini, sampai-sampai saya tidak tau tujuan hidup di dunia ini?
Apakah ambisi & cita-cita yang saya andai-andaikan selama ini sia-sia?
Gambaran dosa-dosa pun terbayang, ambisi-ambisi pun sontak hilang.
Dulu saya hanya tau kalo kewajiban saya hanya shalat dan puasa saja, selebihnya..terserah saya. Tapi ternyata tidak. Beribadah bukan hanya sekedar melaksanakan ibadah wajib & menjauhi larangan-Nya saja. Tetapi Segala hal yang kita lakukan sehari-hari harus sesuai dengan syariat Islam. Dari bangun tidur sampai kembali tidur.
Saya pun bertanya-tanya, lalu bagaimana dengan orang-orang diluar sana? Yang bekerja banting tulang, lembur sampai larut malam, yang seharian menghabiskan waktunya di tempat kerja sampai-sampai mereka lupa untuk menjalankan kewajibannya untuk beribadah. Yang menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang, berfoya-foya tanpa berpikir untuk beribadah kepada Rabb-Nya. Apakah mereka mengetahui tujuan hidupnya? Ataukah mereka pura-pura tidak mengetahui hal tersebut? Allahu ..
Jika saya tidak mengikuti liqo' pada saat itu, mungkin saya akan kehilangan arah tujuan dan masuk kedalam jurang kesesatan.
Dan salah jika seseorang mengatakan, hidayah itu belum datang.
Tapi..hidayah itu dijemput, bukan ditunggu.
Tapi..hidayah itu dijemput, bukan ditunggu.
Syukron yaa postingannya...
ReplyDeletemencerahkan hati Alhamdulillah
www.alatuji.com