Sepintas terpikirkan satu pertanyaan dalam benak "mengapa laki-laki ataupun perempuan menginginkan pernikahan?". Lalu kembali teringat pada ayat al-Quran dalam ar-Ruum (30) ayat 21.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Jadi jelas, bahwa pemasangan tiap-tiap hamba-Nya adalah wujud dari kekuasaan Allah. Dengan siapa laki-laki berpasangan, maka itu adlaah bentuk kekuasaan-Nya. Selain ayat ini, mari cermati Kalamullah dalam Ali Imran ayat 14.
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."
Kecederungan terhadap wanita, begitupun kecenderungan wanta kepada laki-laki adalah sebuah fitrah dan anugerah yang Allah berikan. Jadi, sudah seharusnya fitrah ini dipraktekan dengan cara fitrah yang Allah ridhoi. Dalam Islam tidak pernah ada kata pacaran apalagi pacaran islami. Dalam Islam, hanya ada 1 ikatan sah dan halal antara laki-laki dan wanita yang saling memiliki kecenderungan yaitu : pernikahan. Sayangnya kebanyakan orang menganggap pacaran adalah hal yang wajar, karena pada akhirnya mereka juga akan menikah. Sering kali terusik dengan umpatan “kan sebelum menentukan pilihan, harus kenal dulu calon kita. Pacaran itu kan cara kita mengenal calon pasangan kita nantinya.”
Islam sangat mengagungkan kedudukan wanita. Ikatan tanpa komitmen hanya akan menurunkan nilai seorang wanita. Bagaimana tidak? Anak-anak SD-SMP sekarang sudah banyak yang berpacaran, namun apakah mereka sudah berpikir bahwa pacaran yang mereka jalani ini untuk mengenal calon suami ataupun calon istri?. Saya jamin jawabannya tidak. Jangankan anak yang masih dianggap kecil seperti mereka, anak-anak kuliah ataupun orang yang sudah cukup usia untuk menikah malah mentargetkan pernikahan di usia 26 ke atas dengan alasan “ingin berkarir dulu”.
Allah memuliakan fitrah rasa cinta dengan sebuah ikatan pernikahan. Pernikahan adalah satu-satunya cara yang benar dan haq dalam membuktikan cinta terhadap lawan jenis. Pacaran tidak akan pernah menghantarkan kita pada ke-sakinah-an, tidak akan menghantarkan kita pada ridho Allah, dan tidak akan menghantarkan kita pada surga. Justru pernikahan akan menghantarkan kita pada ke-sakinah-an, menghantarkan kita pada ridho Allah, dan akan menghantarkan kita pada surga. Inshaa Allah.
Wallahu a'lam.
Comments
Post a Comment