Skip to main content

Waktu dan Prioritas

Beberapa waktu belakangan ini saya sedang menghadapi hari-hari yang Alhamdulillah padat. Di satu sisi saya merasa senang dengan ke-hectic-an ini, namun di sisi lain saya juga merasa kewalahan. Senang, karena dengan semua kesibukan ini, saya dapat sedikit teralihkan dari memikirkan hal-hal negatif, tentang sudah menjadi pribadi yang bermanfaatkah saya? Kapan saya dapat membahagiakan keluarga saya, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang rasa-rasanya belum juga berujung sebuah jawaban. (loh malah curhat :p)
Sedih karena seringkali saya belum dapat memanage waktu saya dengan baik. Sehingga kadang ketika berhadapan dengan banyak deadline saya masih merasa keteteran bahkan kondisi badan malah drop. Akhirnya tidak maksimal disana sini. Rasa-rasanya waktu 24 jam sehari itu kurang sekali. Waktu rasanya cepat sekali bergulir. Padahal katanya kalau sampai kita merasa bahwa hari terasa cepat sekali berlalu artinya kita terlalu menikmati dunia kan. astaghfirullahal 'adzim :(


Kadang rasanya ingin serakah bisa membagi waktu antara beristirahat, karir/studi, dan kehidupan sosial dengan baik. Tetapi ada teori yang menyatakan bahwa dari ketiga hal tersebut kita hanya dapat memilih dua diantaranya. Misal kita memilih sosial dan karir/studi agar dapat beriringan tapi di satu sisi kita pasti akan kehilangan banyak waktu beristirahat. Begitu juga jika kita memilih antara istirahat dan karir/studi, mungkin kita bisa saja mendapatkan karir/studi yang cemerlang serta istirahat yang cukup. Akan tetapi kita akan kehilangan waktu kita untuk kegiatan sosial kita misalnya bertemu teman-teman dan menjalin persahabatan. Dan bahkan jika kita memilih kehidupan sosial dan istirahat maka kita akan kehilangan kesempatan kita untuk mendapatkan karir dan studi yang cermerlang. Pasti ada saja yang harus dikorbankan. Selain itu, mungkin sebenarnya bukan perkara masalah waktu yang tidak cukup tetapi ini adalah masalah tentang mana yang menjadi prioritas kita.
Allah mengingatkan dalam Al-qur'an surat Al-insyirah ayat 7, yang artinya:
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja (untuk urusan yang lain)”
Jadi, apabila kita telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan maka dianjurkan untuk bersegera mengerjakan pekerjaan lainnya. Dan kemarin saya mendapatkan materi yang menarik bahwa kita harus memprioritaskan:
yang mudah di atas yang sulit.
yang singkat di atas yang memakan waktu lama.
yang terdiri dari satu permasalahan di atas banyak permasalahan.
yang mendesak dan apabila terlewat akan menyebabkan hilangnya kesempatan di atas yang mendesak tetapi masih ada kesempatan lain.
yang menyangkut kepentingan lebih banyak orang di atas kepentingan sedikit orang.
yang menyangkut keluarga di atas orang lain.
yang wajib di atas yang sunnah, dan yang sunnah pun ada prioritasnya.

Dan ya, semoga kita bisa mengamalkan ilmu yang didapat sedikit demi sedikit.

Wallahu a'lam bishowwab.

Comments