Rindu gak sih masa-masa kuliah dulu? Ngumpul bareng, makan bareng, ngerjain tugas bareng, ngoding bareng. Or is it just me who miss those moments? :(
Memang benar kata orang, semakin tua memang circle friend kita semakin kecil. Kita akan sibuk masing-masing merakit cita dan cinta. Dulu kita bisa dengan mudah haha-hihi main kesana kemari tanpa memikirkan beban, tapi sekarang semua sibuk. Bahkan untuk bertemu kita harus janjian dulu seperti mau ketemu dosen. Aah sudahlah memang ini masanya. Nikmati saja kisahnya.
Dulu juga, saya pernah memimpikan sesuatu yang besar. Besarrrr sekali. Sudah dibayangkan ketika itu, kalau saja mimpi itu tercapai saya akan begini begitu, saya akan mendapatkan ini itu. Tapi ternyata saya meletakkan mimpi itu terlalu tinggi, dan kaki ini belum terlalu panjang untuk mencapainya. Saya gagal, saya terpuruk. Tapi ternyata Allah punya rencana lain. Saya tidak dibiarkan berlarut dalam mimpi yang sudah terbang entah kemana, saya harus menjalani kenyataan yang udah diatur Allah ini. Berat? Ya. Dan kembali lagi, gak ada hal yang mudah di 'tempat ujian' ini. Seringkali saya diingatkan dengan kata-kata ust. Subhan yang bilang, 'kalo antum gak mau diuji, ya jalan satu-satunya, mati'.
Barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmat.Dan janji Allah benar. Saya dijauhkan dari mimpi itu kemudian Allah memberikan kenyataan yang lebih indah dari mimpi. Mashaa Allah. Mungkin saja kalau mimpi itu tercapai saya tidak merasakan seperti sekarang ini.
Hingga pada paragraf ini kemudian muncul sesuatu di benak saya, yang disebut khawatir. Diantara kejenuhan ini saya sangat mengkhawatirkan banyak hal. Tapi ternyata Allah (lagi-lagi) tidak membiarkan saya terlarut dalam khawatir yang berlebih. Saya diingatkan pada sesuatu yang katanya, Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya.
Dan diperjalanan 'pulang' ini seringkali saya meng-alarm-kan diri saya bahwa segala sesuatu itu awal dan akhirnya dari Allah, untuk Allah, karena Allah semata. Hmmm, kayaknya mudah ya bilang gitu, padahal untuk implementasinya itu gak mudah. Butuh istiqomah, butuh iman booster, butuh reminder. Jadi, rajutlah ukhuwah dengan mereka yang mengingatkan kita akan Allah. Kelak merekalah yang menjadi salah satu booster nya kita. Inshaa Allah.
Wallahu a'lam.
Wallahu a'lam.
Comments
Post a Comment