Jadi ceritanya, hampir dua bulan terakhir ini saya belajar memanah. As we know, memanah adalah salah satu olahraga yang dianjurkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Archery sebenernya udah jadi to-do-list saya sejak 2015. Namun ya qadarullah, baru kesampeannya sekarang, hehe. Itupun tau info venue memanah nya dari sepupu.
Kalau udah pernah nonton film The Lord Of The Ring dan The Hunger Games pasti tau dong dengan tokoh Legolas dan Katniss Everdeen yang jago banget memanah. It looks easy to try, right? But for real, Its not that easy, guls.
Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, “Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (HR. Bazzar & Thabarani)
Latihan perdana benar-benar super rasanya. Pengalaman pertama megang busur sampai melesatkan ke target. Susah? Iya. Tapi gak susah-susah banget. Menyenangkan? Hmm iya. Tapi inget kata coach, panah itu bukan sekedar permainan melainkan senjata. Jadi ya kudu ati-ati.
Memanah juga ada teknik-tekniknya, gak sembarang nge-shoot aja. Karna bahaya juga kalo tekniknya salah, selain panahnya mental dan gak kena target, yang ada malah kena orang atau kita yang luka 😂. Kenapa saya bilang gini? karna saya udah pengalaman. Pengalaman kena luka maksudnya haha. Lengan saya sempet biru karna salah teknik. Sampai ngeri sendiri lihat memarnya, hihi.
Memanah kelihatannya selow-selow aja tapi cukup sukses melatih tangan kanan, kiri dan kaki. Dan juga bisa bikin kulit sedikit memerah dan bikin keringat bercucuran wkwk.
Ada banyak hal yang saya sukai ketika latihan memanah. Selain otot bahu, ada hal-hal yang terlatih ketika anak panah itu terlepas dari tempatnya. Ada perasaan nyaman ketika sisi jari telunjuk menempel di dagu. Hanya aja, ketika latihan, tandanya saya sedang kacau dan butuh konsentrasi. Panah-panah itu melakukan tugasnya dengan baik. Ketika menembakkan mereka, mereka membawa pergi kegelisahan satu demi satu. Mereka mengarahkan pikiran saya ke satu titik. Mereka menunjukkan posisi hal-hal yang harus saya pikirkan. Anak panah yang berada jauh dari teman-temannya, mereka yang terakhir. Semakin jauh dari target, semakin harus tidak dipikirkan. *kebanyakan sih jauh dari target XD*
Seusai latihan, masalah-masalah itu masih ada. Ketika saya harus mencabut anak-anak panah itu dari bantalan target, saya merasakannya kembali. Hanya aja, pikiran saya lebih kosong ketika itu. Seusai latihan, saya lebih tahu apa yang harus dilakukan.
“Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (HR. Muslim)
Memanah merupakan olahraga yang sering disebut oleh pengajar Thibbun Nabawi dan termasuk olahraga yang terbaik karena bisa melatih kekuatan, fokus atau konsentrasi, dan memperbaiki postur tubuh. Apalagi jika digabung dengan berkuda, it must be cool! Karena memanah dalam keadaan stabil aja sulit apalagi ditambah ajrut-ajrutan saat naik kuda. Salut banget deh kepada para pejuang Islam yang berjihad untuk menegakkan agama Islam di zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An-Nasa’i)
Next pengen coba belajar berkuda. Tapi belum nemu venue nya di sini. Semoga disegerakan, aamiin. Sekalipun cuma kuda poni gak apa apalah, hehe.
Bagi yang belum nyobain manah, lets try! Nyunnah sambil olahraga asyik kok. Dan inshaa Allah juga banyak maslahat nya :)
Comments
Post a Comment