Skip to main content

Meminta Waktu

Aku kira, kita berjalan beriringan. Beriringan menyusuri jalan yang paling indah di sisi-Nya. Beriringan memikul amanah langit-Nya. Tapi ternyata tidak.

Aku kira, kita berjalan bergandengan. Bergandengan memperjuangkan agama yang paling benar di sisi-Nya. Bergandengan merapatkan barisan  untuk agama-Nya. Tapi ternyata tidak.

Bolehkah aku meminta waktu? Aku merasa tertinggal. Bukan, bukan kalian yang meninggalkan, tapi aku yang tertinggal.  Mungkin ketika sudah di minta untuk beriringan, aku masih asyik dengan mimpiku. Mungkin ketika sudah di ajak untuk bergandengan, aku masih mengerjakan hal yang lain.

Bolehkah aku meminta waktu? Aku butuh belajar. Aku masih mengumpulkan bekal.  Agar aku pandai seperti kalian. Pandai menyampaikan.

Bolehkah aku meminta waktu? Aku takut salah dan keliru.

Bolehkah aku meminta waktu? Aku masih harus memperbaiki diriku.

Bolehkah aku meminta waktu? Ahh, mana bisa urusan umat menunggumu. Kau yang harus berlari. Kau yang harus mengejar. Kau yang harus ikhtiar. Karena sejatinya, Allah pun mewasiatkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Aku malu. Melihat semua pesan yang belum terbaca di handphone-ku. Sedang aku? Aku masih membiasakan kaki untuk melangkah ke kajian ilmu. Aku masih sibuk mencatat. Aku masih bingung membagi waktu. Kapan kalian menulis pesan itu? Kapan kalian tidur? Apakah kalian tidak bekerja? Pertanyaan yang sering hinggap di pikiranku.

Aku malu. Bahkan banyak dari kalian yang lebih muda dariku. Tapi soal pengetahuan kalian jauh di atasku. Padahal jatah waktu kita sama, 7 hari dalam seminggu. Kapan kalian mempelajari semua itu? Kapan kalian tidur? Apakah kalian tidak bekerja? Lagi, pertanyaan yang sering hinggap di pikiranku.

Sungguh aku malu. Yang ku rasa demikian. Mungkin aku yang terlalu berlebihan.  Pun ketika aku mengingat jalan ini Ia pilihkan karena sayang-Nya padaku, aku kembali luluh. Namun aku butuh waktu untuk kembali teguh. Aku janji tidak lama, hanya sebentar. Hanya koma, bukan titik. Karena aku masih meyakini, berjamaah lebih baik dibandingkan sendirian.


Comments