Skip to main content

Bagaimana Bisa

Bagaimana bisa kau mendengung-dengungkan kesedihamu karena cinta terhadap lawan jenis, menghabiskan waktumu dengan derai air mata tercampakkan dan tak bernilai, saat banyak sekali manusia yang masih mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di luar sana, menangis saat haus merajai tubuhnya, merintih saat lapar menawan tubuh kurusnya.

Bagaimana bisa kau menangis soal cinta yang tak terbalaskan, saat di belahan bumi lain terdapat banyak sekali anak kecil yang ditinggal mati orang tuanya, ditembaki tentara yahudi, hilang sudah cinta sejati mereka di dunia ini, hilang sudah kasih sayang yang seharusnya mereka rasakan sejak dini.

Bagaimana bisa kau memikirkan nasib cintamu kedepannya, saat banyak manusia di luar sana bahkan masih bingung memikirkan kejelasan nasibnya beberapa jam kedepan, atau mungkin beberapa menit ke depan.

Lalu, bagaimana bisa kau angkuh menyebut kata cinta, mengawinkannya dengan sosok lawan jenis idamanmu, saat kata cinta itu belum kau kawinkan pada orangtuamu, bahkan belum kau patri betul untuk Tuhanmu?

Cinta terlalu berharga untuk kau sandingkan dengan sosok manusia lawan jenis idamanmu. Cinta, sejatinya kau letakkan, kau berikan, dan kau miliki hanya untuk Allah dan rasul-Nya. Tak ada yang lain dan tak boleh kau lupa. Patri betul itu dalam ingatanmu, buang jauh-jauh cinta fana. Cinta yang sejati tidak dikelubungi nafsu, tapi berada pada posisi yang berharga, tidak dengan mudah kau berikan dan kau obral begitu saja.

Comments