Skip to main content

Suka Mengeluh

“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kerusakan  dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan salat, mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta, dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya." (Al Ma’arij 19-27)
Jelas banget kan Allah menjelaskan kepada kita, bahwa manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Iya banget, pantesan galau terus ya. Dikit-dikit galau, muram, bingung, ngeluh, sedih, nangis, atau apapun kata yang menunjukkan bahwa kita meratapi nasib dengan keluhan. 

Di ayat setelahnya, Allah menjelaskan kembali bahwa kita saat ditimpa kerusakan, masalah, musibah, atau cobaan, selalu berkeluh kesah. Ehhh, pas dapat kenikmatan jadi kikir. Wah, jangan heran kalau di Indonesia begini-begini aja ya. Yang miskin tambah miskin, yang kaya malah kaya. Yang miskin ada yang menetapkan status profesi baru sebagai pengemis, yang kaya ada yang dengan pe-de nya melakukan tindakan korupsi. Ya, dua hal yang wajar, gak usah kaget dan lebay berkomentar tentang kedua kasus tersebut. Eits, tidak berhenti disitu, sungguh Allah telah menunjukkan jawabannya di ayat selanjutnya, yaitu ada pengecualian.. yaitu orang yang melaksanakan salat.

Sholat itu keren, sebagai solusi dari kasus tadi. Sholat sebagai sarana penyalur fitrah suka mengeluh, sebagai penenang saat kegalauan, dan sebagai tameng dan perisai dari tindakan keji dan mungkar. Hm, Allah menambahkan lagi, mereka yang setia dalam sholat dan menyiapkan hartanya untuk dibagi ke orang miskin. Tunggu, ada catatan penting disitu. Sedekah ke orang miskin, baik yang meminta dan yang tidak meminta, sungguh Allah Maha Penyayang. Allah memberikan arahan untuk bersedekah kepada yang meminta-minta atau pun bagi orang miskin yang tidak meminta. Jadi kalimat ini menjawab pertanyaan kita mengenai fenomena pengemis, atau larangan memberi sedekah kepada yang meminta-minta. Walau apapun latar belakang dan kondisinya, tugas kita memberi, Allah yang akan mengatur setelahnya.

Pengecualian lagi diberikan Allah kepada orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Ya, semoga kita termasuk ke dalamnya, manusia yang percaya akan adanya hari pembalasan, beriman kepada hari kiamat. Kita pun termasuk orang yang takut akan azab Allah yang sungguh dahsyat dan menakutkan.

Kesimpulannya ada 4 macam manusia yang bisa mengatasi kegalauannya, yaitu yang sholat dan setia dalam sholatnya, yang menyiapkan hartanya untuk dibagi kepada orang miskin, orang yang percaya akan hari pembalasan dan yang takut akan azab Allah yang pedih.

Wallahu a’lam.

Comments