Betapa ia hanya memikirkan Nabi tanpa peduli diri sendiri, padahal mereka berdua sama sama mengarungi perjalanan berat. "Kulihat Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam telah memejamkan mata. Aku berjalan berkeliling untuk memastikan keadaan. Kunaiki sebuah bukit. Dari sana kulihat seorang penggembala bersama sekawanan kambing gembalaannya. Aku berjalan menujunya dan kutanya siapa gerangan pemilik kambing tersebut. Ia menyebutkan nama seseorang dari Mekkah yang kukenal dan baik pula hubungan ku dengannya. Aku lalu minta diperahkan semangkuk susu. Cuaca yang terik membuat susu kambing itu panas, maka aku pun menuang-nuangkan air di kulit tempat susu itu hingga menjadi dingin, kemudian membawakannya kepada Nabi." "Ketika kulihat beliau telah bangun, kusodorkan semangkuk susu itu sambil kuceritakan asal mula aku memperolehnya. Aku tahu Nabi pastilah lapar dan haus dan semangkuk susu dingin di tengah terik matahari seperti ini adalah impian bagi siapa pun ya...