Skip to main content

Status Hamba

Salah satu hal ternikmat bisa jadi bagian jama’ah di mesjid itu, kita bisa lihat dengan jelas apapun status kita dan siapapun kita, tua, muda, pelajar, mahasiswa, karyawan, pengusaha, pedagang kaki lima, bahkan pemulung sekalipun aslinya adalah sama, gak ada perbedaan status atau apapun itu. Sama-sama cuma seorang hamba.

Saat sama-sama tenggelam dalam sujud kita juga sama-sama sadar diri kalo kita cuma hamba yg lemah dan gak punya apa-apa.
Nafas yang gratis pun dikasih sama Allah, Apalagi harta, uang, dan yang lainnya semua juga punya Allah.
Mau dititip banyak atau sedikit pun semuanya juga punya Allah, jadi bagian mana yang pantas untuk disombongkan ya? :)
“Dirikanlah sholat, tunaikanlah Zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yg ruku" (QS. Al Baqarah:43)
Saat sedang sujud kita semua terasa sama, namun selepas sholat bisa kita lihat perbedaan itu terasa kembali muncul.
Ada yang selepas salam langsung beranjak dari sajadah dengan tergesa-gesa karena urusan dunia yang menantinya.
Ada yang bertasbih tahmid tahlil dan berdoa walau tanpa kekhusyuan berarti.
Ada yg tetap bertahan diatas sajadah bahkan sampai imam selesai membacakan doa bersama, terus berdzikir atau berdoa sendiri lagi dengan khusyuknya, seakan tiada lagi waktu shalat yg berikutnya.
Ada pula yang menyempurnakan ibadah fardhunya dengan shalat sunnah rawatib,
Seraya mengharapkan mendapati cinta Allah dan syafaatNya dihari akhir nanti.
“Maha suci Allah yg menjadikan hidup dan mati supaya Dia menguji kamu, siapa yang paling baik amalannya." (QS. Al mulk:1-2)
Kadang kita bersusah payah dan berusaha banget mau jadi yang terbaik untuk orang lain, terbaik dalam perkara duniawi yang hakikatnya sementara. Tapi kenapa berusaha semaksimal mungkin menjadi hamba Allah yang baik justru kita abaikan ?

Wallahu a'lam.

Comments