Karena sejatinya, jodoh adalah cerminan dari diri kita sendiri.
Mau dapet jodoh yang nilainya 9 tapi nilai kita masih 7? Mana mungkin.
Mau dapet jodoh yang rajin ke mesjid tapi kita sendiri ‘tidak mendengar’ ketika adzan berkumandang? Malah sibuk dengan gadget, pekerjaan, dan hal cere-cere lainnya.
Mau dapet jodoh yang rajin ibadah wajib dan sunnah tapi kita masih susah untuk puasa Senin-Kamis, dhuha, dan tahajud? Lupakan.
Atau mau dapet jodoh yang pemahaman agamanya top tapi kita sendiri masih malas untuk mencari dan datang ke kajian-kajian semacamnya? Minimal mendengarkan tausiyah di berbagai media deh.
Well, semua orang pasti mau mendapatkan jodoh yang rajin beribadah, wajib maupun sunnah yang nilainya 9. Bukan di mata kita, bukan juga di mata bos. Tapi bernilai 9 menurut Allah. Meningkatkan kualitas diri jadi kunci utama untuk mendapatkan si angka 9 ini. Kata ustad Yusuf Mansur, jika orientasinya akhirat inshaa Allah yang dunia juga mengikuti. Dan jika orientasinya Allah, inshaa Allah deh si angka 9 juga akan mendatangi.
Wallahu a'lam.
Comments
Post a Comment